“Chan….!!!”“Apaan sih Chin? Cerewet banget deh!”“Jorok banget sih jadi cewek! Kenapa ada kaos kakimu di bawah meja belajarku?” teriak Chin kesal.Begitulah Chin dan Chan setiap harinya. Mereka selalu bertengkar, padahal mereka adalah saudara kembar. Chin lebih dahulu lahir daripada daripada Chan, tentu saja Chin lebih dewasa dibandingkan dengan Chan yang masih kekanak-kanakan. Walaupun wajah mereka mirip sekali, tetapi mereka memiliki banyak perbedaan. Penampilan Chin lebih girly, dewasa dan rapi. Sedangkan Chan tomboy, urak-urakan, masih seperti anak kecil. Begitu pula dengan hobi, Chin lebih suka mendengarkan music klasik sedangkan Chan music rock. Chin menyukai sesuatu yang berbau seni sedangkan Chan lebih menyukai sport. Di sekolah mereka pun sekelas, cukup mudah untuk membedakan mereka berdua. Cukup melihat penampilan saja sudah dapat dibedakan yang mana Chan yang mana Chin.Pagi harinya saat di sekolah“Chin, aku lupa ngerjain pr nih. Pinjam punya kamu dong! Please…” Chan memohon kepada Chin agar diberi pinjaman.“Nggak! Kamu tuh kebiasaan banget sih lupa ngerjain pr! Makanya kalo dirumah tuh belajar! Ini malah hang out melulu bareng temen-temenmu yang gak jelas itu! gak berguna! Ucap Chin.“Heh apa maksud kamu pake ngatain temen-temenku nggak jelas?! Kalo nggak mau minjemin ya udah, nggak usah pake ngata-ngatain temen-temenku segala!” bentak Chan seraya memukul keras meja Chin.“Kamu tu ya…” belum selesai Chin berbicara, tiba-tiba hidung Chin mimisan.“Kenapa tuh hidung kamu?!”Chin langsung pergi meninggalkan Chan ke toilet. Setelah membersihkan noda darah yang menempel di seragam putihnya, sejenak Chin menatap kaca dan termenung, “ Ya tuhan, aku mohon jangan ambil nyawaku sekarang.” ujarnya pelan. Air matanya pun perlahan membasahi pipinya.“Cengeng” ujar Chan yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Chin.“Apaan sih” ujar Chin seraya menyeka air matanya.“Cengeng mode on” ejek Chan seraya berlari pergi.Chin pun berlari mengejar Chan. walaupun mereka sering bertengkar, tetapi mereka tetap saudara. Mereka juga sering bercanda seperti yang lainnya.Sorenya Chin tampak rapi dengan blus pink dan rompi putihnya.“Kemana?” tanya chan dengan mulut yang penuh makanan.“ngeDate dong! Pengen? Makanya ubah tuh style kamu, style kamu aja kaya singa kelaparan gitu, gimana cowok-cowok berani ngedeketin kamu?!.” jawab Chii seraya mengejek Chan yang masih jomblo karena nggak ada satu cowok pun yang berani mendekatinya.“Nggak penting juga. Paling entar kamu di putusin juga…hahaha” tawa Chan.“Kalo ngedoain yang bener aja dong” ucap Chin tiba-tiba serius.“Kok jadi sewout gitu sih! Biasa aja kali, nggak usah lebay. Lagian cowok kamu juga nggak jelas tampangnya. PLAYBOY!!!” Chan menyahut dengan keras.Saking emosinya tiba-tiba Chin mengayunkan tasnya kewajah Chan. “Aduh”Wajah Chan berdarah karena tergores suatu benda yang menempel di tas Chin. Chan pun memegangi pipinya dan langsung berlari meninggalkan Chin yang masih terpaku dengan apa yang barusan diperbuatnya. “Apa yang telah aku lakukan?” “Chan…Chan…” panggilnya lagi. Tetapi Chan tidak menghiraukannya, ia tetap masuk kekamarnya dan membanting keras pintu kamarnya. Chin berlari ke kamar Chan. “Chan, maafin aku” Chin berusaha memint maaf kepada Chan tetapi Chan malah meneriakinya “ Udah deh kamu pergi aja sana temuin cowok yang katanya paling kamu cintai, yang paling kamu sayangi, hidup dan matinya kamu ada ama dia! Udah aku bilangin dia tuh bukan anak baik-baik, kenapa sih masih ngeyel!”“Jaga ucapan kamu, Chan!” ujar Chin seraya memukul pintu kamar Chan dan ia pun pergi meninggalkan Chan.Sejak kejadian itu, Chin dan Chan tidak lagi saling bertegur sapa baik dirumah maupun di sekolah. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Chin masih membenci Chan. Hingga pada suatu hari Chin masuk rumah sakit, dia dinyatakan positif kanker darah. Semua orang terkejut, terutama Chan. “Kenapa Chin tidak memberitahukan kepadaku kalo dia sakit?” ujar Chan di dalam hati. Chan menatap Chin dari kaca ruangan tempat Chin dirawat. Chin terlihat sangat menderita.Saat di rumah, Chan merenungkan semua perbuatan buruk dan ucapan kasarnya kepada Chin. Dia mengunci dirinya dikamar sendirian. Orang tuanya sedang menunggu Chin di rumah sakit. “Kenapa dia nggak bilang kalo dia sakit? Mungkin mimisan waktu itu adalah gejala kanker darah. Aku sering kasar sama dia. Aku nggak mau dia meninggal. walaubagaimana pun dia tetap kakakku. Dia tetap kembaranku”. Chan pun beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar Chin. Dengan perlahan Chan membuka pintu kamar Chin, sangat rapi. Chan melangkah masuk dan duduk di kasur Chin. Dia menatap foto-fotonya bersama Chin saat masih kecil “hahaha…lucu juga waktu aku masih kecil. Nggak jelas laki-laki atau perempuan.” tawanya. Chan pun merebahkan tubuhnya, menghirup nafas yang panjang dan menutup matanya. saat ia merentangkan tangannya, tak sengaja Chan menyentuh sebuah buku, diarynya Chin. Dengan perlahan Chan membuka diary Chin, halaman demi halaman dibacanya. Matanya dengan teliti membaca kata demi kata yang ditulis Chin. Tanpa terasa mata Chan mulai berkaca-kaca, pada halaman terakhir Chan membaca tulisan Chin yang berisi seperti ini : “Tuhan…aku mohon jangan ambil nyawaku sekarang. Banyak hal yang masih belum aku lakukan, termasuk merubah Chan menjadi cewek feminim. Aku takut sifat tomboynya akan berlanjut sampai dia tua. Sebenernya aku sayang banget sama Chan, tetapi terkadang aku membenci nya karena tingkah lakunya yang membuatku gusar. Aku juga sayang banget sama cowokku. Chan selalu menjelek-jelekkan dia. Padahal menurutku dia baik dan setia.” Chan menyudahi bacaannya, “Chin ternyata perhatian sama aku. Dia juga sayang sama aku, sama kaya aku. Tapi satu yang harus kamu tau, cowokmu tak sebaik yang kamu kira. Aku sudah sering melihat dia berduaan dengan cewek lain. Aku hanya tidak ingin kamu sakit hati Chin” ujarnya pelan.Chan tidak ingin kehilangan Chin, maka dari itu dia membuatkan 1000 origami bangau untuk Chin. Menurut cerita jika kita dapat membuat 1000 origami bangau maka keinginan kita akan terwujud. Dengan tekun Chan membuat origami bangau itu. Dirumah, chan membuatnya sampai larut malam. Disekolah pun dia membuat juga, Ia juga jadi sering tertidur di kelas. sampai-sampai ia sering ditegur dan diamarahi, bahkan tak jarang ada guru yang menghukumnya. Usaha dan pengorbanan Chan sangat besar untuk Chin. Setelah semuanya jadi, Chan memasukannya kesebuah toples besar. Chan meminta mamanya untuk menyerahkannya kepada Chin jika Chin sudah sembuh. Harapan Chan hanyalah kesembuhan Chin dan kebahagiaan Chin.Beberpapa hari kemudian Chin sudah dibolehkan meninggalkan rumah sakit. Sesuai permintaan Chan, mama menyerahkan origami itu kepada Chin.“Dari siapa ma?” tanya Chin yang terheran-heran dengan pemberian mamanya.“Chan,sayang. Dia membuatkannya untuk kamu selama kamu di rumah sakit. katanya kamu bisa membuat satu permohonan lagi” jawab mama seraya mengelus lembut kepala Chin.“Sekarang Channya dimana?”“Katanya di lapangan basket biasa tempat dia bermain.”“ya udah ma, aku nyusul dia ya!” pamit Chin. Chin sangat bahagia sekali, Chan mau membuatkannya origami bangau itu. Terbayang olehnya sulitnya Chan membuat origami tersebut. .Sesampainya di lapangan basket, Chin terkejut melihat Chan sedang menghajar Troy, cowoknya Chin. “Chan…..!!!! teriaknya. Chan terkejut dan segera melepaskan genggamannya dari baju Troy. Chin berlari menghampiri Chan dan Troy yang tergeletak lemah “Troy, kamu nggak papa?” tanya Chin pada Troy seraya membantu Troy berdiri.“Nggak papa,Chin”“Chan, apa sih mau kamu tuh! Ngapain kamu menghajar Troy sampai babak belur kaya gini?!”“Chin, dia tuh ketahuan selingkuh sama aku!”“Halah…kamu tuh dari dulu selalu menuduh Troy yang bukan-bukan.Troy bener apa yang dibilang Chan?” tanya Chin pada Troy.“Itu fitnah”“heh Troy perlu aku hajar lagi supaya kamu mau ngaku!”“Chan hentikan semua omong kosongmu! kamu nggak ada buktikan?! Sudahlah Chan, aku sudah bosan dengan semua omong ksongmu itu. ”“Chin aku nggak bohong! Aku cuman pengen kamu bahagia! ”“Plak…” Chin menampar pipi Chan. “Aku benci sama kamu Chan! Aku menyesal dilahirkan kembar! Aku menyesal punya kembaran pembohong besar kaya kamu! Aku harap kamu menghilang dari hadapanku sekarang juga! Aku harap kamu nggak ada di dunia ini lagi! Lebih baik kamu meninggal aja!” teriak Chin dan tiba-tiba langit pun bergemuruh.“Love you,sist…” ujar Chan seraya menangis.“Hate you,Chan!” tiba-tiba..”bruk…” Chin pingsan. Semuanya terasa gelap.Chin pingsan selama beberapa hari, dan akhirnya dia pun siuman.“Ma, aku dimana?” tanya Chin seraya memegangi kepalanya yang masih terasa sakit.“Kamu di rumah sakit, Chin” jawab mama terbata-bata.“Mama kenapa? Chin nggak papa kok”“Bukan itu…Chan…Chan…” belum selesai mama berbicara Chin memotongnya.“Chan…orang yang paling aku benci sedunia!” ujarnya angkuh.“Jangan seperti itu, Chin. Sebenarnya…sebenarnya….”“Kenapa ma? Emang Chan kenapa? “tanya Chin semakin penasaran.“Chan…sudah nggak ada. Chan sudah meninggal. Dia sudah dikuburkan saat kamu pingsan.” jawab mama.“Apa?!” Chin tersandar lemas, ia shock mendengar jawaban mama barusan. “ Chan…………..!!!!!!!! teriaknya.Sesampainya dirumah, Chin segera ke kamar Chan. Chin terduduk lemas di lantai. Dia memandangi kamar Chan sudah rapi, sebagian barangnya sudah tidak ada, mungkin ikut dikubur. Hanya tersisa foto-foto Chan. Chin berusaha bangkit berdiri, tetapi semua tubuhnya terasa lemah. Akhirnya dengan perlahan ia menyeret tubuhnya dan berusaha merangkak ke kasur Chan. “Chan…kenapa tiba-tiba kamu lebih dahulu meninggalkan aku. Padahal seharusnya aku. tapi kenapa semua ini bisa terjadi. Mungkin..mungkin karena permohonan terakhir yang aku ucapkan padanya. Aku malah memohon dia segera meninggal. Haha… aku bodoh. Aku bodoh!!!!!!!! Chin, kamu sendiri yang memohon agar chan segera menghilang dari dunia ini, bukankah seharusnya kamu bahagia karena permohonanmu telah dikabulkan.” ujarnya pada dirinya sendiri. Chin merasa sangat menyesal sekali. ia sudah tidak bisa berpikir dengan wajar lagi. Tanpa sengaja Chin melihat diary Chan dan mengambilnya. dengan perlahan dia membuka diary Chan. Chin menangis dengan keras setelah membaca semua yang tertulis di diary itu. “Hey Chan…kenapa?! Kenapa!!!!!!!!! kenapa semuanya jadi seperti ini…ternyata kamu…kamu… Kenapa kamu nggak bilang?! Kenapa semua kenyataan ini hanya kamu tulis di diarymu?! Kenapa Chan…” Chin sudah mengetahui semuanya…Ia menyesal telah mengucapakan kata-kata terkahir yang tidak pantas dia ucapakan kepada Chan,” I HATE YOU,CHAN. Padahal Chan mengatakan “ I LOVE YOU,SIST…”Beberapa minggu kemudian, semua berjalan seperti biasa. Chin memulai kehidupannya barunya lagi, ia sudah memutuskan hubungannya dengan Troy. Chin dinyatakan sembuh dari kankernya. Tetapi ada yang berubah dengan Chin, dia tidak lagi feminim, dia agak sedikit tomboy. Penampilannya pun berubah, seakan-akan dia merubah dirinya menjadi Chan. Chin bertingkah laku seperti Chan, dan itu berjalan dengan sendirinya dan bukannya sengaja di buat-buat. Apakah Chan ada di dalam diri Chin?“Aku bukanlah Chin, tetapi Chin dan Chan……” ujarnya dengan tatapan tajam dan tersirat senyum yang mengerikan dari bibirnya.
Yang jadi pertanyaan, kenapa malah Chan yang meninggal???Penasaran???? hehehehe....ayo..kira2 kenapa jadi Chan yang meninggal...
-Jawaban-
Isi diary Chan yang telah dibaca Chin yaitu : “Chin,kenapa kamu nggak percaya sama aku? Troy tuh cuman memanfatkan kamu aja. Foto yang terselip didiaryku ini adalah buktinya. hey Chin, aku tuh cuman pengen kamu bahagia, nggak ada maksud lain kok. Aku rela dihukum guru saat membuatkan origami untuk kamu. Aku sampai sakit, itu semua untuk kamu. Dan aku juga mau jujur, sebenarnya aku kena penyakit janhtung. Aku periksa sendiri ke dokter. mama dan papa nggak tau. Aku nggak mau menambah beban pikiran mereka, masa udah mikirin kamu yang kena kanker darah mikirin aku lagi yang kena jantung. kalo perlu kamu bisa ambil sumsum tulang belakangku, asalkan kamu hidup. maaf ya, aku udah baca diary kamu..hehehe aku Cuma pengen bilang , “Love you,sist” .Dan yang sebenarnya terjadi adalah setelah Chin mengatakan bahwa ia ingin Chan meninggal, Chan sangat terkejut sekali. Chan shock, dan hal itu memicu jantung Chan sehingga kambuh dan secara bersamaan saat Chin pingsan, Chan pun meninggal di tempat.. Saat penguburan, setengah dari origami yang di buat Chan ikut dikubur dan yang setengahnya lagi disimpan oleh Chin.








cerpenku :D
BalasHapus